Oleh Fahri Rizki Fansuri (Muso)
Demi kebersamaan dan kebebasan dari penatnya kuliah yang terlalu monoton karena kampus “kerakyatan” yang taat dan patuh terhadap kurikulum perkuliahan yang sangat-sangat memangkas kebebasan mahasiswa milenial, maka dari itu Majestic-55 x Dema Justicia berencana ingin mengadan suatu kegiatan.
Dengan semakin meningkatnya problematik yang terjadi dikalangan mahasiswa milenial, khususnya mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Usai senja itu, setelah berdiskusi ala mahasiswa, kami pun menemui kesepakatan terkait waktu, tempat dan kegiatan apa yang akan menjadi sejarah dan mewarnai hari-hari yang membosankan untuk kami. Untuk kegiatannya yaitu “Fun Rafting and Barbeque Majestic-55 x Dema Justicia” di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah.
Untuk lokasi kami memilih untuk menggunakan Oprator Kalingkalih, selain tempatnya yang strategis, disana juga terdapat pelataran luas yang dihiasi dengan lampu kuning sedikit remang-remang yang membawa suasana semakin intim, serta disuguhi dengan suara arus air yang selalu bernyanyi dan menari yang tak kenal waktu.
12 Maret 2019 tepatnya pukul 16.00 WIB kami pun berangkat menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, kami langsung berbagi tugas, ada yang berkeliling mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, ada yang mendirikan tenda untuk nanti kami istirahat dan ada yang menyiapkan peralatan untuk barbeque. Setelah semua selesai dengan kesibukan masing-masing, acara pun dimulai dengan pembukaan dari masing-masing perwakilan dari kami.
Malam itu bisa dikatakan malam ter-intim dan malam ter-romantis yang pernah terjadi diantara Lembaga Fakultas Hukum lainnya, kalau dalam Bahasa Jawa biasanya kami menyebut suasana ‘gayeng dan guyub’ momen terepic yang pernah terjadi. Ada yang memainkan gitar, ada yang menjaga api unggun agar tetap hidup, ada yang menyanyi, ada yang main kartu remi dan ada yang bertugas memutarkan gelas. Luar biasa orang-orang yang ikut dimalam itu, sebagian besar mereka terlalu dehidrasi hingga membutuhkan lumayan banyak air untuk mengaliri tenggorokan mereka yang cukup kering. Mungkin karena suasana kampus yang terlalu gersang dan sempit.
Esok pagi, kami bersiap-siap untuk memulai kegiatan yang bisa dibilang ekstrim. Rafting di Sungai Elo memiliki panjang 12,5 KM yang akan kita arungi. Setelah semua bersiap, 5 perahu diberangkatkan dari basecamp Kalingkalih. Jeram yang kita lewati seolah-olah paham dengan apa yang kita butuhkan, ya, cipratan jeram yang membuat kita semakin basah dan semangat untuk melewati jeram-jeram yang sudah menanti di depan. Perahu yang kita naiki pun seolah-olah ikut menari bersama. Di pertengahan jalan, kami melipir sebentar untuk sekedar menikmati kelapa muda dan cemilan. Setelah selesai, kami langsung melanjutkan perjalanan sampai finish.
Setelah sampai finish, kami harus portaging/mengagkat perahu dengan kepala, lalu menaruh perahu ditempat semula. Setelah selesai, kami harus bergantian untuk membersihkan badan dan hati yang kotor, hehe. Selesai bersih-bersih, kami langsung disuguhkan dengan makanan untuk mengisi perut yang mulai kosong (sama kaya akhlak kalian, kosong. Hehe). Setelah selesai makan, kami pun bergegas pulang ke tujuan masing-masing.