Download : BOOK_OF_MAJESTIC-55
Judul Penelitian:
“ANALISIS PERIZINAN PEMBANGUNAN BANGUNAN VERTIKAL DI DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 ( STUDI KASUS PEMBANGUNAN APPARTEMEN UTTARA THE ICON)”
Latar Belakang dan Permasalahan
JOGJA ORA DI DOL, spanduk maupun reklame berupa poster dan seni lukis di dinding bangunan banyak bertebaran disekitar wilayah provinsi D.I. Yogyakarta, dimana para seniman yang menyuarakan slogan ini meminta untuk di berhentikannya pembangunan atau pengeksplorasian provinsi DIY untuk wilayah pertambangan. Setiap hari kita dapat melihatnya disekitar ruas-ruas jalan kota Sleman dan juga kota Yogyakarta. Propaganda ini dilantangkan karena kota Yogyakarta dianggap telah melepas ciri khas sebagai kota wisata yang menjunjung tinggi ke khasannya dengan ornamen bangunan yang sederhana dan begitu romantis serta klasik. Tata ruang wilayah kota–kota di Provinsi DIY dikesampingkan untuk menunjukan perkembangan yang maju dengan gedung-gedung tinggi bertingkat sehingga pemerintah dapat dipuji bahwa telah menggunakan dana APBN dengan efektif karena berhasil membangun kota – kota di provinsi DIY menuju daerah metropolitan, tanpa melihat efek sosial yang terjadi dimasyarakat tradisional Provinsi DIY, belum lagi jika kita menyinggung efek lingkungannya. Tentu efek lingkungan adalah efek utama dari dampak pembangunan yang meningkat, mulai dari tata ruang wilayah kemudian kita lanjutkan ke kualitas air, daya listrik juga yang harus dibagi serta ditingkatkan karena permintaan akan listrik semakin besar.
Pertanyaannya apakah masyarakat siap? Mari kita temukan bersama jawabannya. Kita khususkan kepada pembangunan apartemen Uttara yang letaknya bisa dibilang sangat-sangat strategis, kenapa demikian? Tentunya bisa kita lihat dari lokasi
pembangunan apartemen ini yang dekat dengan kampus UGM yang notabenenya sebagai kampus terbaik di negeri agraris ini dimana hampir seluruh siswa ingin masuk ke universitas tersohor ini otomatis ini terkait dengan bagaimana siswa tersebut hendak tinggal, dengan adanya apartemen Uttara ini membuat mahasiswa baru UGM bakal meliriknya untuk tempat hunian selama berkuliah di UGM. Namun ditengah manfaat dan lokasi yang strategis yang dekat dengan lokasi-lokasi wisata maupun tempat makan dan hanya 10 menit dari pusat kota Yogyakarta, apartemen ini menyimpan sejuta masalah, dari mulai perizinan yang seakan-akan dipaksakan buat ada, bentuk bangunan yang dikurang-kurangi agar tidak terkena AMDAL, perseteruan dengan warga sekitar lokasi apartemen Uttara ini. Selanjutnya akan dibahas lebih khusus didalam makalah ini. Bisa kita lihat dari pertentangan – pertentangan yang ada dan terdapat didalam masyarakat bahwa ternyata rakyat DIY masih belum siap untuk menerima bangunan – bangunan tinggi. Pemerintah daerah memanggul peranan penting dalam kasus bangunan-bangunan ini dan tidak bisa arogan tanpa memikirkan rakyat dengan asal mendukung dan memberikan izin dengan gampang tanpa melihat efek yang terjadi. Karena dengan pajak rakyat kecil dan menengahlah roda pemerintahan bisa berjalan, maka dari itu perlu dipertimbangkan efek dari pembangunan kepada lingkungan sekitar. Dalam makalah ini akan membahas lebih khusus terkait pembangunan apartemen Uttara, masalah apa saja yang terjadi sampai bagaimana penyelesaian dan apa makna yang dapat kita ambil.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah prosedur perizinan pembangunan bangunan vertikal di Kabupaten Sleman?
b. Bagaimanakah prosedur perizinan pembangunan apartemen Uttara The Icon?
Ingin tahu isi dari buku ini? download saja di link download dibagian atas ya 😛