Pers Release : Talkshow Mangrove

Saat ini isu lingkungan hidup marak kali muncul ke permukaan untuk menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap kepeduliaannya terhadap lingkungan hidup. Dengan memanfaatkan media social dan diskusi-diskusi yang diakan dikampus sebagai alat untuk membuka kesadaran dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Salah satu perhatian mahasiswa fakultas hukum ugm tertuju pada konservasi mangrove di kawasan konservasi pantai baros, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Majestic-55 bersama dengan Alsa UGM berdiskusi mengenai konservasi mangrove, juga beberapa teman kami dari pihak dosen hukum lingkungan yaitu I Gusti Made Agung Wardana, S.H., LL.M., Ph.D. atau yang akrab disapa Mas Igam dan juga teman-teman MAHAPALA Mercubuana yang kebetulan sedang berkonsentrasi mengenai mangrove. Talkshow yang diselenggarakan pada 13 april 2019 itu sangat berlangsung dengan interaktif, peserta talkshow sangat berantusias mendiskusikan mengenai mangrove dari segi manfaat, pengembangbiakan hingga perlindungan mangrove itu sendiri.

Pentingnya mangrove bagi kehidupan manusia memiliki dampak yang besar, antara lain :

  1. Mencegah Erosi Pantai

Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang bisa menjaga perbatasan antara kawasan darah dan laut. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi sehingga mengancam lingkungan manusia. Bahkan kondisi serius bisa menjadi bencana alam yang besar. Hutan mangrove menjadi salah satu sarana yang sangat penting untuk menyematkan garis pantai dari perairan laut.

  1. Menjaga Kualitas Air dan Udara

Kawasan hutan mangrove juga membantu manusia dalam mendapatkan air bersih dan udara yang segar. Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi untuk menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut. Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan akan menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih. Selain itu mangrove juga membantu alam dalam mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih.

  1. Pengembangan Kawasan Pariwisata

Kawasan hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi salah satu objek wisata. Dengan cara ini maka hutan mangrove akan menjadi tujuan wisata dari berbagai daerah maupun mancanegara. Pariwisata akan memberikan dampak ekonomi yang sangat baik untuk masyarakat di sekitarnya dan negara secara khusus.

  1. Menjaga Iklim dan Cuaca

Perubahan iklim dan cuaca bisa terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah kerusakan sistem dalam alam. Hutan mangrove menjadi sumber yang sangat jelas untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai dan darat. Selain itu, manfaat hutan mangrove juga akan membantu manusia dalam mendapatkan iklim dan cuaca yang paling nyaman yang menghindarkan diri dari bencana alam.

 

Tidak hanya itu, dalam menjaga dan mengembangkan konservasi terhadap mangrove banyak sekali kendala-kendala yang ditemui di lapangan dan sebagian besar jika difikirkan lebih jauh maka berpangkal pada minimnya kesadaran masyarakat dan minimnya fasilitas yang disediakan pemerintah untuk mencegah prilaku masyarakat yang berdampak negative pada lingkungan sekitar. Ketika berbicara permasalahan-permasalahan ini, permasalahan yang ditemukan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, A buang sampah di sungai, sampah itu kemudian hanyut hingga hilir sungai, terjadi penumpukan sampah di hilir sungai yang mengganggu ekosistem mangrove.

Ekosistem mangrove merupakan sasalah satu ekosistem komplek yang harus melibatkan banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaannya. Peran, partisipati dan pengaruh para pemangku kepentingan sangat diperlukan guna tercapainya keberhasilan dalam pengelolaan konservasi mangrove sesuai dengan target yang diharapkan. Pengelolaan ini harus dilakukan dalam perspektif kolaboratif, sebagai berikut:

  1. Pengelolaan hutan mangrove pada tingkat lokal dengan cara-cara yang sesuai dengan cara lokal.
  2. Melibatkan sejumlah keputusan-keputusan pemerintah yang berkenaan dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan mangrove.
  3. Pengelolaan sumber daya hutan yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam kawasan yang sama;
  4. Pengelolaan hutan mangrove yang mengaitkan secara simultan tujuan-tujuan lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya.

Berdasarkan rumusan diatas, pengelolaan konservasi mangrove memang melibatkan banyak pihak terutama yang berkepentingan di lokasi mangrove, hal tersebut tidak lepas dari arti keterlibatan masyarakat lokal di kawasan yang sama. Keterlibatan masyarakat dan pihak pemangku kepentingan lain dalam pengelolaan konservasi mangrove diperlukan oleh pemerintah dalam membuat dan menghasilkan suatu kebijakan pengelolaan konservasi berkelanjutan.